Minggu, 30 Oktober 2016
Diduga Depresi Akibat Sering 'Nyabu', Ardiansyah Loncat Dari Atas Ampera
Palembang, KejahatanSumsel
Ardiansyah (28), warga Komplek Perumahan Kenten Indah Blok B 20 RT 21 RW 03 Kecamatan Sako yang diduga depresi akibat sering mengkonsumsi narkoba jenis sabu, Minggu (30/10) sekitar pukul 11.00 WIB nekat bunuh diri dengan cara loncat dari atas Jembatan Ampera.
Informasi yang dihimpun Suara Nusantara, sampai saat ini belum diketahui apakah korban masih dalam keadaan hidup atau sudah meninggal. Namun dipastikan korban yang baru pulang dari menjalani rehabilitasi di Kota Bandung ini, hanyut terbawa arus perairan Sungai Musi yang saat kejadian sangat deras.
Menurut, Ujang Sani (61), ayah korban sebelum terjun bebas dari atas Jembatan Ampera anaknya yang masih berstatus lajang tersebut tiba-tiba saja tanpa sebab yang jelas anaknya itu langsung terjun keperairan Sungai Musi.
"Saat itu, saya bersama anak saya (korban Ardiansyah), sedang berkunjung kerumah kakak sepupuhnya H Erman Teguh (61), di kawasan Jalan Sungai Rebo RT 1 Rukun Keluarga (RK) 4 Kelurahan Sungai Rebo Kabupaten Banyuasin. Saat kami hendak pulang kerumah, dan melintasi Jembatan Ampera, anak saya ini meminta sepeda motor yang saya kendarai berhenti diatas Jembatan," katanya.
Dilanjutkan Ujang, ia yang tengah membonceng korban lantas memberhentikan sepeda motor. Disana anaknya tersebut tanpa sebab langsung melepaskan helm yang dipakainya dan terjun ke bawa Jembatan Ampera.
"Saya diminta berhenti soalnya kata anak saya, ia (korban) ingin membuang air liur. Tapi bukannya membuang liur, anak saya itu langsung berlarian dan terjun bebas ke bawah Jembatan," ujarnya.
Sementara, H Erman Teguh yang turut berada dilokasi mengatakan, sebelum adik sepupunya itu terjun di Ampera, korban dan pamannya Ujang Sani sempat berkunjung dikediamannya. Namun, tak lama tiba-tiba ia mendapatkan kabar jika adik sepupunya itu coba bunuh diri dengan cara terjun dari atas Jembatan Ampera.
"Dari cerita paman saya, jika saat diatas Ampera, korban ini turun dari motor, dan berlarian ke pinggir jembatan dan langsung terjun. Memang usia saya lebih tua dari ayah korban. Namun karena dia ( Ujang Sani) adik ibu saya, jadi saya manggil dia paman," jelasnya.
Sementara Kabag Ops Polresta Palembang, Kompol Andi Kumara melalui KA SPKT
Iptu Cek Mantri mengatakan, dari data yang didapat jika korban terjun dengan mengenakan
kaos oblong warna hijau, jaket warnah merah putih, celanan panjang dasar kuning, dan mengenakan jam di tangan kanan, serta gelang di tangan kiri.
"Anggota yang melakukan pengecekan dilokasi, sudah menelusuri lokasi atas Jembatan Ampera. Namun kita akan berkoordinasi dengan pihak KP 3 Polair Polresta Palembang guna melakukan pencarian terhadap korban. Hingga kini, korban masih belum diketemukan dan kita juga belum mengatahui apakah korban masih dalam keadaan hidup ataukah sudah tak bernyawa," tutupnya. (***)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar