Palembang, KejahatanSumsel
SEAKAN pulang ke kampung halaman, lelaki kelahiran
Kota Bangka tahun 1960 bernama Barlian SH MH yang saat ini menjabat
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Palembang ini, tak merasa asing dengan
Kota Palembang karena dulunya ketika masih berusia belasan tahun dirinya
pertama kali bertugas, ia ditempatkan di kantor keimigrasian wilayah
Sumsel, sebagai petugas pemeriksaan kapal-kapal barang (kargo) yang
membawa muatan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan di perairan Sumsel.
Menurut lelaki yang memiliki hobi berjalan kaki dibading naik
kendaraan ini, hal itu merupakan hal yang paling berkesan baginya selama
puluhan tahun menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di bidang ke
imigrasian. Karena saat ditugaskan di wilayah perairan banyak pengalaman
yang didapatinya seperti banyak menemui Warga Negara Asing (WNA) yang
berlalu-lalang mengangkut muatan dengan kapal-kapal besar, serta
mengetahui jenis-jenis kapal dalam arti luas dan sebab yang ditimbulkan
dari kapal asing yang masuk wilayah Sumsel seperti tumpahan minyak di
laut.
“Meskipun saat itu saya bertugas banyak di malam hari dan sama sekali
tak mengenal waktu libur, saya sangat senang bertugas di wilayah
perairan. Banyak pengalaman dan penuh cerita membaur dengan orang
asing,” tutur mantan Kepala Bidang Persyaratan dan Izin Masuk Muara Tae
Kutai Barat Kalimantan Timur ini.
Ketika dibincangi di ruang kerjannya, Selasa (9/8) setelah
menceritakan pengalamannya bertugas di wilayah perairan, Barlian
menuturkan jika pihaknya dalam waktu dekat ini akan membongkar kasus
besar dimana pihaknya beberapa bulan ini sedang melakukan operasi untuk
menangkap WNA asing yang tak memiliki paspor izin masuk ke negara
Indonesia, yang diduga saat ini berada di wilayah Sumsel.
“Alhamdulillah, dalam kurun waktu yang baru seumur jagung saya
menjabat ini, saya dan jajaran petugas Kantor Imigrasi Kelas I Palembang
sudah mendeportasi beberapa WNA yang tak memiliki izin masuk ke
Indonesia serta tersandung kasus lainnya. Mereka dua WNA asal Argentina,
dua WNA asal Malaysia, dan satu WNA asal Sri Lanka,” ujarnya.
Diungkapkan bapak tiga anak ini, sebelum masuk masa pensiunnya
sebagai PNS ia bercita-cita ingin membuat pelayanan di Kantor Imigrasi
Kelas I Palembang menjadi lebih baik, dan petugas-petugasnya semakin
kompak dalam pemberantasan WNA nakal di Indonesia, khususnya di wilayah
Sumsel.
“Saya ini dua tahun kedepan akan pensiuan, jadi saya ingin membuat
struktural yang ada disini semakin lebih baik. Dan menumbuhkan minat
masyarakat Indoensia untuk lebih mentaati peraturan jika berpergian
keluar negeri,” tandasnya. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar