Senin, 31 Oktober 2016

Meski Kelahiran Bangka, Barlian Tak Asing Dengan Palembang

Palembang, KejahatanSumsel

SEAKAN pulang ke kampung halaman, lelaki kelahiran Kota Bangka tahun 1960 bernama Barlian SH MH yang saat ini menjabat Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Palembang ini, tak merasa asing dengan Kota Palembang karena dulunya ketika masih berusia belasan tahun dirinya pertama kali bertugas, ia ditempatkan di kantor keimigrasian wilayah Sumsel, sebagai petugas pemeriksaan kapal-kapal barang (kargo) yang membawa muatan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan di perairan Sumsel.

Menurut lelaki yang memiliki hobi berjalan kaki dibading naik kendaraan ini, hal itu merupakan hal yang paling berkesan baginya selama puluhan tahun menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di bidang ke imigrasian. Karena saat ditugaskan di wilayah perairan banyak pengalaman yang didapatinya seperti banyak menemui Warga Negara Asing (WNA) yang berlalu-lalang mengangkut muatan dengan kapal-kapal besar, serta mengetahui jenis-jenis kapal dalam arti luas dan sebab yang ditimbulkan dari kapal asing yang masuk wilayah Sumsel seperti tumpahan minyak di laut.

“Meskipun saat itu saya bertugas banyak di malam hari dan sama sekali tak mengenal waktu libur, saya sangat senang bertugas di wilayah perairan. Banyak pengalaman dan penuh cerita membaur dengan orang asing,” tutur mantan Kepala Bidang Persyaratan dan Izin Masuk Muara Tae Kutai Barat Kalimantan Timur ini.

Ketika dibincangi di ruang kerjannya, Selasa (9/8) setelah menceritakan pengalamannya bertugas di wilayah perairan, Barlian menuturkan jika pihaknya dalam waktu dekat ini akan membongkar kasus besar dimana pihaknya beberapa bulan ini sedang melakukan operasi untuk menangkap WNA asing yang tak memiliki paspor izin masuk ke negara Indonesia, yang diduga saat ini berada di wilayah Sumsel.

“Alhamdulillah, dalam kurun waktu yang baru seumur jagung saya menjabat ini, saya dan jajaran petugas Kantor Imigrasi Kelas I Palembang sudah mendeportasi beberapa WNA yang tak memiliki izin masuk ke Indonesia serta tersandung kasus lainnya. Mereka dua WNA asal Argentina, dua WNA asal Malaysia, dan satu WNA asal Sri Lanka,” ujarnya.

Diungkapkan bapak tiga anak ini, sebelum masuk masa pensiunnya sebagai PNS ia bercita-cita ingin membuat pelayanan di Kantor Imigrasi Kelas I Palembang menjadi lebih baik, dan petugas-petugasnya semakin kompak dalam pemberantasan WNA nakal di Indonesia, khususnya di wilayah Sumsel.

“Saya ini dua tahun kedepan akan pensiuan, jadi saya ingin membuat struktural yang ada disini semakin lebih baik. Dan menumbuhkan minat masyarakat Indoensia untuk lebih mentaati peraturan jika berpergian keluar negeri,” tandasnya. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar