Selasa, 08 November 2016

Buaya Muara Sungai Rengit Makan Korban

Banyuasin,KoranSN

Buaya Muara Sungai Rengit kembali memakan korban. Kali ini Maulana bin Pausi (16), warga Dusun 4 Desa Santan Sari Kecamatan Sembawa yang sedang membantu kedua orang tuanya sedang membersihkan lahan pertanian di tepi muara sungai diserang buaya sepanjang 4 meter, Senin (7/11/2016) pukul 17 00 WIB.

Kronogis kejadian ketika air muara pasang masuk ke sawah, korban Maulana pun membersihkan sampah yang terbawa air pasang agar tidak mengotori sawahnya. Ketika air pasang setengah lutut itulah buaya muara Sungai Rengit ini menerkam kaki korban. Korban sempat teriak meminta tolong kepada orang tuanya.

Kedua orang tua korban kemudian memberikan perlawanan terhadap buaya yang sedang menggigit anaknya tersebut. Aksi heroik pun dilakukan oleh Lusi orang tuan korban, buaya sempat mendapat perlawanan dari dua orang tua korban namun karena jarak korban dengan sungai terlalu dekat, akhirnya buaya menyeret korban ke dalam sungai.

"Sebelum korban ditarik ke dalam sungai, orang tua korban sempat tarik-menarik, Ayahnya memegang tangan korban, ibunya mencengkram mulut buaya sambil memukul kepala buaya dengan sepotong kayu tetapi gigitan buaya memperebutkan anaknya namun mereka kalah kuat dengan buaya, akhirnya anaknya dilepaskan dari pegangan," Kata Paman korban, Teguh menirukan cerita Lusi ayah korban.

Setelah kejadian, korban dibawa buaya ke dalam sungai yang dalam dengan lebar sungai lebih dari 100 meter tersebut, kemudian korban langsung menghilang dari permukaan air karena ditenggelamkan buaya.

Sampai berita ini diturunkan korban belum ditemukan, ratusan orang berkumpul hingga tengah malam melakukan pencarian.     "Karena keterbatasan peralatan, karena tidak ada yang memiliki perahu akhirnya kami menunggu bantuan dan menghubungi siapa saja yang memiliki perahu," kata Teguh.

Teguh berharap agar keponakannya yang menjadi korban dapat segera dilepaskan oleh buaya. "Kalaupun tidak diketemukan kami berharap ada setitik tanda yang bisa ditemukan untuk dimakamkan di makam keluarga," tuturnya.

Sementara Ketua Gapoktan Rangga Sentosa Desa Santan Sari, Darminto mengaku, dimana lokasi kejadian buaya memangsa korban memang tempatnya buaya.
Disitu dahulunya tempat penambatan Kapal Jepang, ada disitu gunung 7.

"Gunung 7 maksudnya adalah tempat tentara Jepang menempatkan meriam atau senjata perang zaman kemerdekaan. Disitu ada banyak cerita mistis, sebab ada buaya siluman yang bisa menjelma mahluk kasar dan konon banyak tentara Jepang menjadikan tempat tersebut sebagai pelabuhan kapal perang mereka," kata Darminto.

Darminto mengatakan, dengan kejadian ini semoga bisa dijadikan pelajaran bagi siapa saja yang akan bersawah di tempat tersebut yani Rangga Sentosa.
"Disini banyak cerita mistis, barang siapa yang berkata jelek maka ada saja yang ditemui di lokasi persawahan tersebut, dan perlu di ingat tidak hanya buaya binatang reptil ular juga lebih banyak disini," tukasnya. (sir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar